Penjernih air sumur
Tempurung
yang dijadikan bahan pembuat karbon aktif umumnya dari kelapa yang
dijadikan kopra. Batok kelapa yang dihasilkan merupakan belahan dua dari
satu buah kelapa utuh. Untuk membuat karbon aktif yang benar-benar
berkualitas, tempurung harus bersih dan terpisah dari sabutnya.
Ada
dua tahapan membuat penjernih air berkualitas dari arang tempurung
kelapa. Tahap pertama yang harus dilakukan adalah tempurung dibuat arang
dengan peralatan drum berpenutup.
Tahap
kedua, melalui proses penggilingan arang tempurung hingga menghasilkan
karbon aktif dan serbuk arang. Serbuk arang ini masih bisa diproses
menjadi briket arang tempurung. Penggilingan itu dilakukan dengan mesin
sederhana berpenggerak listrik, diesel, atau bensin.
Kualitas
tempurung dan proses pembakaran akan sangat menentukan rendemen karbon
aktif yang dihasilkan. Kualitas tempurung kelapa biasa lebih baik
dibanding kelapa hibrida.Agar
dapat memperoleh rendemen karbon aktif penjernih air yang lebih baik, langkah-langkah
proses pembakaran dengan cara drum diberi empat lubang di bagian bawah.
Agar selama pembakaran udara bisa masuk, drum harus diganjal tiga
potongan batu bata.
Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-90% karbon,dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon pada pemanasan suhu tinggi.Pada satu gram karbon aktif penjernih air pada umumnya memiliki luas permukaan seluas 500-1500 m2,sehingga sangat efektif dalam menangkap partikel-partikel yang sangat halus berukuran 0.01-0.0000001mm.Arang
aktif yang merupakan adsorben adalah suatu padatan berpori, yang
sebagian besar terdiri dari unsur karbon bebas dan masing- masing
berikatan secara kovalen. Dengan demikian, permukaan arang aktif
bersifat non polar. Selain komposisi dan polaritas, struktur pori juga
merupakan faktor yang penting diperhatikan. Struktur pori berhubungan
dengan luas permukaan, semakin kecil pori-pori arang aktif,
mengakibatkan luas permukaan semakin besar. Dengan demikian kecepatan
adsorpsi sebagai filter air dan alat penjernih air bertambah. Untuk meningkatkan kecepatan adsorpsi, dianjurkan
agar menggunakan arang aktif yang telah dihaluskan. Sifat arang aktif
yang paling penting adalah daya serap.