Dr.Toya Water Purifier | Ahlinya Filter Air Indonesia | www.toyawater.com
Penemuan di umumkan pada 16 Mei 2013 melaui jurnal nature.Yang kemudian di bandingkan dengan kemungkinan adanya kehidupan di Mars yang terdeteksi dengan cara yang sama.Geoscientist Barbara Sherwood Lollar dan para koleganya di University of
Toronto melakukan investigasi terhadap sejumlah tambang bawah tanah
sejak 1980-an.
Air tanah dapat mengalir melewati batu dan dapat membentuk suatu bendungan dalam waktu beberapa tahun.Misalnya pada sebuah tambang emas di afrika selatan yang kedalamanya mencapai 2,8 kilometer,ilmuwan menemukan mikroba yang mampu bertahan dalam lubang yang berisi air yang umurnya di perkirakan lebih dari 10 juta tahun.Air di waduk tersebut rasa asinya jauh melebihi rasa asin air laut,bahan kimianya kaya akan kandungan hydrogen dan bahan kimia lainya yang mampu menunjang adanya kehidupan bawah laut.
Untuk melihat kandungan lainnya dalam lubang kuno tersebut, Lollar dan
koleganya meneliti tambang tembaga dan zinc yang terletak di dekat kota
Timmins, Ontario, Kanada. “Ketika harga tembaga dan zinc naik, artinya,
kita menggali tambang semakin dalam. Penggalian juga membantu
penelitian mengenai adanya waduk yang terisolasi di kedalaman tambang,”
kata Lollar.
Ia mengatakan terkadang timnya masuk ke tambang tanpa menggunakan elevator.Alat itu di jatuhkan sesuai dengan kedalaman yang diinginkan.Di lain waktu kami masuk menggunakan jalan yang di tandai dengan jalur melingkar "ujar Lollar.
Mereka kemudian menganalisa air di kedalaman sekitar 2,4 kilometer.
Mereka fokus kepada gas sejenis helium, neon, argon, dan xenon.
Sebelumnya, penelitian menganalisa gelembung udara yang terhimpit di
antara bebatuan.
Gelembung ini jarang ditemukan, dan dihubungkan
dengan awal mula bumi terbentuk. Dengan meganalisa gas tersebut, maka
ilmuwan dapat memperkirakan usia air.
LIVESCIENCE.COM | SATWIKA MOVEMENTI
